Pengaruh Tiktok Terhadap Tren Hijab Antara Gaya dan Inti Religius

– Iklan –

SULSELEKSPRES.COM – Di era digital saat ini, TikTok telah menjadi platform media sosial yang sangat berpengaruh, tidak hanya dalam dunia hiburan, tetapi juga dalam dunia fashion termasuk fashion hijab.

Tren hijab yang berkembang pesat di TikTok telah memunculkan berbagai model dan tutorial hijab yang tidak hanya menarik perhatian banyak orang, namun juga mempengaruhi keputusan banyak remaja dan wanita dalam memilih gaya hijabnya.

Menurut Kak Ica, pemerhati fashion hijab di Makassar, perkembangan tren hijab di TikTok menunjukkan dinamika yang sangat pesat. Banyak konten kreator yang membagikan tutorial hijab dari yang sederhana hingga yang lebih rumit.

Keunggulan TikTok adalah kemampuannya menghadirkan beragam variasi gaya hijab yang mudah diikuti oleh pemirsanya.

“Tren hijab saat ini khususnya di TikTok sedang ramai sekali, banyak konten kreator yang membuat tutorial dari yang sederhana hingga yang rumit,” ujar salah satu seleb TikTok asal Sisilia yang aktif di platform tersebut.

Ia menambahkan, yang menarik dari tren ini adalah cara konten yang disajikan menarik pemirsa untuk mencoba berbagai gaya hijab.

Namun, ia juga menegaskan, terkadang beberapa tutorial hanya fokus pada model saja, tanpa memperhatikan kenyamanan dan kepatuhan terhadap prinsip syariah.

Sedangkan gaya hijab yang paling banyak disukai netizen adalah model kaos pashmina. Model ini sangat populer karena dianggap sederhana dan praktis.

Tak perlu banyak aksesoris seperti peniti, kaos pashmina memberikan kenyamanan sekaligus tampilan stylish. Gaya ini sangat cocok dengan karakteristik Gen Z yang menginginkan sesuatu yang praktis namun tetap stylish.

TikTok bukan sekadar media hiburan, namun menjadi acuan utama banyak orang dalam memilih gaya hidup, termasuk dalam berhijab.

Pengaruhnya sangat besar terutama dikalangan remaja. Ketika ketergantungan terhadap media sosial meningkat, standar hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di platform ini.

“Saya pikir TikTok sangat berpengaruh, terutama mengingat standar hidup masyarakat saat ini yang menggunakan TikTok. “Mungkin banyak yang hanya mengikuti atau punya FOMO (takut ketinggalan),” kata Sisilia yang aktif mengikuti tren hijab di TikTok.

Namun banyak juga yang mengingatkan kita untuk tidak sekadar mengikuti tren tanpa memperhitungkan esensi dari berhijab itu sendiri.

Ada kekhawatiran bahwa beberapa gaya hijab yang sedang populer saat ini justru dapat mengaburkan tujuan sebenarnya dari berhijab, yaitu untuk menutupi aurat dengan sempurna.

Kekhawatiran tersebut antara lain adanya gaya hijab yang terlalu longgar atau tidak sesuai dengan prinsip syariah sehingga menyebabkan bagian tubuh tertentu masih terlihat.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan penting: Mungkinkah tren hijab yang berkembang di TikTok menyebabkan hijab kehilangan esensi keagamaannya? Bagaimana kita menghadapinya?

Banyak yang mengingatkan kita bahwa berhijab bukan hanya soal penampilan luar saja, tapi juga bagaimana kita menjalankan kewajiban agama dengan benar.

Menurut Kak Gina yang juga salah satu seleb TikTok asal Makassar, ketakutan akan kehilangan esensi hijab memang sangat relevan, apalagi dengan munculnya berbagai model hijab yang lebih mementingkan gaya dibandingkan fungsi.

“Ada beberapa model hijab yang menurut saya tidak mengikuti prinsip menutup aurat, bahkan ada yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya ditutup,” ujarnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya mengikuti tren saja, namun selalu kembali pada prinsip dasar berhijab, yaitu menutup aurat dengan baik dan benar sesuai ajaran Islam.

Namun, meski ada kekhawatiran akan hilangnya esensi hijab, banyak juga yang menilai TikTok bisa dijadikan alat dakwah yang efektif. Dengan basis penggunanya yang besar, TikTok berpotensi menyebarkan pesan dakwah yang positif dan inspiratif.

“TikTok bisa sangat efektif sebagai alat dakwah, karena pengguna platform ini sangat banyak. “Kita bisa berbagi ilmu dan informasi tentang cadar yang sesuai syariat Islam, serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya menutup aurat dengan cara yang benar,” ujar seorang influencer Kak Gina yang aktif di TikTok.

Sebagai bagian dari komunitas hijabers, menjaga keseimbangan antara mengikuti tren dan berpegang pada prinsip syariah merupakan sebuah tantangan besar.

Namun, hal ini bukan tidak mungkin. Salah satu cara untuk menjaga nilai-nilai keagamaan adalah dengan memilih konten yang sesuai dan memperhatikan kenyamanan serta kesesuaian gaya hijab dengan ajaran Islam.

“Penting untuk memilih konten yang masuk akal dan mempertimbangkan kenyamanan. “Jangan terlalu terobsesi dengan gaya hanya untuk tampil gaya, tapi lupakan esensi utama dari berhijab itu sendiri,” kata Kak Gina yang aktif mengikuti tren di TikTok.

Bagi mereka yang baru memulai perjalanan hijab, banyak orang menyarankan untuk tidak terjun ke tren yang terlalu rumit. Sebagai seorang pemula, sebaiknya memulai dengan gaya hijab yang sederhana dan mudah, kemudian secara bertahap mengeksplorasi berbagai gaya hijab yang lebih kompleks.

“Jangan langsung mengikuti trend yang ribet, tetap patuhi syariat Islam, karena yang utama adalah menutup aurat dengan baik.

“Semua orang tahu cara berhijab yang baik dan benar, jadi jangan terlalu terpengaruh dengan gaya hidup orang lain di TikTok,” ujar hijaber pemula yang baru mencoba berhijab.

Tren hijab yang berkembang di TikTok membuka banyak peluang untuk memperkenalkan beragam gaya hijab yang kreatif dan stylish.

Namun terlepas dari itu semua, esensi hijab sebagai kewajiban agama tetap penting untuk dipertahankan. Media sosial khususnya TikTok memang bisa menjadi sarana berbagi inspirasi, namun perlu diingat juga bahwa tren yang terlihat menarik di dunia maya harus tetap sesuai dengan prinsip Syariat Islam.

Oleh karena itu, sebagai hijabers kita harus bijak dalam memilih konten dan berpegang teguh pada nilai-nilai agama, agar hijab tidak hanya menjadi tren, namun tetap menjadi simbol ketakwaan dan ketaatan kepada Allah.


Tampilan Postingan: 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *